Thursday, 19 June 2014

Rindu Manis

Lima tahun sudah,  terakhir kali bertemu denganmu. Mengingat-ingat cerita lalu yang sebetulnya ingin sekali untuk dilupakan. Tak banyak yang diungkapkan kala itu karena memang kita berada di jalan yang berbeda. Tapi aku merasa ada sesuatu yang hilang selama  penantian itu. Sesuatu yang mungkin dulu ada rasa kepada dirimu. Rasa yang aku saja tak menginginkan untuk tersampaikan karena tahu kita berada dijalan yang berbeda dan mungkin engkau tak merasakannya. Cukuplah bagiku sebatas mengagumi dirimu seorang. Bukankah tak lebih indah mengagumi orang dari pada mencintainya. 


            Lepas terakhir kita berjumpa, sedikit demi sedikit rasa itu mulai pudar digerus waktu. Aku terlalu sibuk mengejar impianku sampai aku lupa tentang rasa terhadap dirimu. Sekali waktu rasa itu menyelinap masuk dalam mimpi manis  dan kemudian terhapus sirna begitu saja. Tak banyak memikirkanmu dari pada saat-saat kita masih bertemu. Hanya sedikit asa engkau dalam kesibukanmu memikirkan tentang diriku walaupun tak akan mungkin terjadi. Ketika lima tahun tak bertemu kemudian sebuah rindu manis muncul dari sepucuk surat, sedikit menanyakan kabar baik atau buruk. Bagiku itu sebuah harapan, bahkan lebih besar. Bagaimana tidak, sejalan lambat laun tak sering memikirkan rasa itu, engkau muncul dengan sebuah surat rindu. Terlalu berlebihan mungkin menyebut itu adalah sebuah surat rindu ataukah hanya surat menanyakan kabar belaka. Tetap itu adalah sebuah angin segar di tengah teriknya kemarau tandus tiada henti. Banyak yang berubah memang, terlihat jelas dari setiap kata yang kau tulis dalam sepucuk surat rindu itu. Bagaimanapun juga, rasa yang dulu pudar kembali sedikit muncul. 

            Inilah  yang kurasakan selama lima tahun itu. Berharap kita dapat bertemu dan dengan memberanikan diri aku mengungkapkan segala rasa. Itulah yang kuharapkan. Masa bodoh engkau tak menghiraukan. Aku hanya ingin rasa yang terpendam cukup dalam ini sesegera mungkin tersampaikan. Tak ingin menjadi sebuah kenyataan pahit dan menggerogoti perasaan hati. Dan kuucapkan sedikit lantang, aku mengagumimu.

No comments:

Post a Comment