Thursday, 19 June 2014

Dikala Senja



Tiga tahun bukan waktu yang sebentar untuk aku mengenal mu. Tiga tahun kita tinggal seatap hanya terpisahkan oleh dua kamar yang lain. Dan tiga tahun kita banyak menghabiskan waktu bersama dari pada bersama keluarga masing-masing.

Banyak kesamaan yang menyatukan kita, mulai dari selera makanan, hobi hujan-hujanan, hobi baca novel, mengikutiorganisasi yang sama bahkan kita pernah mengidolakan kakak kelas yang sama. Apakah kamu masih ingat??

Tentang cerita kita di kantin sekolah itu,  saat aku menceritakan aku mengidolakan kakak kelas yang berinisial AK itu. Kekagetan dan respon yang keluar dari dirimu masih tersimpan dengan jelas di memori ini.

Sore ini di rantau orang aku hanya bisa melihat foto-foto kita yang tertempel di dinding kamarku. Foto itu sebagai saksi kalau sore ini aku benar-benar ingin disampingmu. Ingin rasanya kumenangis dibahumu teman, ingin menceritakan permasalahan yang ada dipundakku.Aku rindu canda tawa dan cerita mu. Aku tau rasa rindu ini terlalu berlebihan.

Tak sabar rasanya menanti bulan Juli, aku akan pulang dan menemui mu. Tapi apakah kamu masih ingat dengan ku teman? Aku ragu. Perubahan akan dirimu sangat aku rasakan. SMS yang kukirimkan hanya di balas dengan secukupnya saja. Tak ada sms dari mu yang menanyakan kabarku. Apa aku yang terlalu berlebihan mengaharapkan perhatian dari kamu lagi? Aku kawatir kamu tidak mengingatku lagi. Aku kawatir puzzle-puzzle yang kita susun indah selama tiga tahun itu kamu buang begitu saja.

No comments:

Post a Comment