Tiga tahun bukan
waktu yang sebentar untuk aku mengenal mu. Tiga tahun kita tinggal seatap hanya
terpisahkan oleh dua kamar yang lain. Dan tiga tahun kita banyak menghabiskan waktu
bersama dari pada bersama keluarga masing-masing.
Banyak kesamaan
yang menyatukan kita, mulai dari selera makanan, hobi hujan-hujanan, hobi baca
novel, mengikutiorganisasi yang sama bahkan kita pernah mengidolakan kakak
kelas yang sama. Apakah kamu masih ingat??
Tentang cerita
kita di kantin sekolah itu, saat aku menceritakan
aku mengidolakan kakak kelas yang berinisial AK itu. Kekagetan dan respon yang
keluar dari dirimu masih tersimpan dengan jelas di memori ini.
Sore ini di
rantau orang aku hanya bisa melihat foto-foto kita yang tertempel di dinding kamarku.
Foto itu sebagai saksi kalau sore ini aku benar-benar ingin disampingmu. Ingin rasanya
kumenangis dibahumu teman, ingin menceritakan permasalahan yang ada dipundakku.Aku
rindu canda tawa dan cerita mu. Aku tau rasa rindu ini terlalu berlebihan.
Tak sabar rasanya
menanti bulan Juli, aku akan pulang dan menemui mu. Tapi apakah kamu masih ingat
dengan ku teman? Aku ragu. Perubahan akan dirimu sangat aku rasakan. SMS yang
kukirimkan hanya di balas dengan secukupnya saja. Tak ada sms dari mu yang
menanyakan kabarku. Apa aku yang terlalu berlebihan mengaharapkan perhatian dari
kamu lagi? Aku kawatir kamu tidak mengingatku lagi. Aku kawatir puzzle-puzzle
yang kita susun indah selama tiga tahun itu kamu buang begitu saja.
No comments:
Post a Comment